Coba jawab pertanyaan ini, who am I ? (siapa saya?)! Apakah jawabannya adalah sekitar nama, usia, jenis kelamin, anak keberapa dari berapa bersaudara, sekolah/lulusan dari mana dan terakhir sekarang bekerja dimana, maka anda belum mengenal diri sendiri. Bagaiman dengan gambaran diri anda secara utuh. Hal ini berkaitan dengan konsep diri atau yang biasa disebut dengan self concept yang secara umum merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Masalah-masalah rumit yang dialami manusia, seringkali dan bahkan hampir semua, sebenarnya berasal dari dalam diri. Mereka tanpa sadar menciptakan mata rantai masalah yang berakar dari problem konsep diri.
Saya adalah….
Ambilah selembar kertas, kemudian tulislah gambaran mengenai diri sendiri minimal lima hal, diawali dengan “saya……..”
Baca ulang apa yang anda tuliskan, apakah gambaran diri anda ada yang seperti dibawah ini:
Saya tidak pintar dalam sekolah dan kuliah
Saya kikuk dalam sosialisasi
Saya malu bila berbicara didepan orang banyak
Saya keras kepala
Gambaran diatas adalah contoh dari gambaran diri yang negatif atau sering disebut juga dengan istilah konsep diri negatif. Orang dengan konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain.
Atau gambaran diri anda ada yang seperti dibawah ini:
Saya punya banyak teman dan sahabat dekat
Saya orang yang periang dan terbuka
Saya suka tantangan
Gambaran diatas adalah contoh dari gambaran diri yang positif atau sering disebut juga dengan istilah konsep diri positif. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang.
Setelah mengetahui konsep diri anda sendiri, coba mintalah beberapa orang terdekat anda untuk secara jujur menilai diri anda. Hasil penilaian orang lain ini dapat kita jadikan evaluasi apakah anda sudah menilai diri sendiri dengan obyektif dan benar sesuai kenyataan. Jangan-jangan anda terlalu menilai negatif diri sendiri atau sebaliknya. Ketidaksesuaian antara konsep diri yang diyakini ( ideal self ) dengan kenyataanya ( real self ) akan menyebabkan suatu ketidakseimbangan dalam diri anda. Misalkan ada seorang wanita yang memiliki keyakinan bahwa wanita dianggap cantik bila memiliki rambut panjang hitam lurus, memiliki badan tinggi langsing dan memiliki kulit putih, sedangkan pada kenyataannya ia tidak sesuai dengan bayangan idealnya, maka ia akan menjadi tidak percaya diri, muncul konflik dalam dirinya dan tertekan. Begitu pula bila seseorang merasa dirinya kaya raya sehingga selalu berbelanja barang-barang mahal dan mentraktir teman-temannya, padahal ia belum membayar uang SPP, uang kost dan banyak hutangnya. Ia mengalami ketidaksesuaian antara konsep dirinya dengan kenyataan, yang dapat menyebabkan kecemasan, tekanan dan stres.
Konsep Diri Positif dapat diperoleh dengan….
• Objektif dalam mengenali diri
Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan sekecil apapun yang pernah dicapai. Lihatlah talenta, bakat dan potensi diri dan carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Janganlah terlalu berharap bahwa Anda dapat membahagiakan semua orang atau melakukan segala sesuatu sekaligus. You can*t be all things to all people, you can*t do all things at once, you just do the best you could in every way….
• Hargai diri sendiri
Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri . Jika kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidak mampu memandang hal-hal baik dan positif terhadap diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal-hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif? Jika kita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita ?
• Jangan menyalahkan diri sendiri
Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri sendiri . Sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan timbul kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif konsep dirinya.
• Berpikir positif dan rasional
We are what we think. All that we are arises with our thoughts. With our thoughts, we make the world. Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan maupun terhadap seseorang. Jadi, kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar