Pawi

Minggu, 19 Agustus 2012

Wanita Sederhana


Dia hanya wanita sederhana

Yang menangis bila sedih hatinya

Yang tersenyum bila kebahagiaan menyapa

Yang memaafkan bila seorang meminta

Yang meminta maaf bila seorang terluka karenanya


 Ia hanya wanita sederhana

Yang menghadapi masalah dengan memaafkan

Yang merendahkan hatinya pada yang meninggi

Yang menunduk pada tetua

Yang menyayang pada yang lemah


 Ia hanya wanita sederhana

Tidak banyak keinginannya

Tidak banyak harapannya

Hanya ingin dicintai dan mencintai dengan sederhana



wanita itu berhati lembut…nalurinya sebening titik titik embun di atas daun rerumputan…bila saat mentari bersinar…airnya jatuh menetes menyerap sampai di ujung bumi…menumbuhkan berjuta bijian menjadi tunas tunas muda yang hijau bersemi…

Wanita itu berperasaan halus…kehalusannya mampu merobohkan kekerasan bukit batu yang sombong…menjadikan hatinya laksana samudera akhir dari sungai sungai yang bermuara…

Wanita itu berjiwa kesatria…ketegaran hatinya bagai barisan batu karang dibibir pantai…tak luluh dari terjangan badai yang bergemuruh…tak gentar oleh hempasan gelombang laut pasang…dan tak bergeming dari buruknya angin musim barat…

Aku terpukau…memandang di kedalaman jiwanya…
Yang indah rupawan seperti bunga bunga mekar di saat pagi menanti sinar harapan…

Wanita itu bisa berhati keras…bagai batu pualam di malam gelap…mampu melumatkan hati para kumbang kumbang dalam sekejap…emosinya bagai gelombang…. mampu menggulung bahtera yang dilaluinya…

Wanita itu bisa menjadi angkara…seperti api yang berlidah panjang…kobarannya menghanguskan seluruh jiwa…menjadi debu debu yang berhamburan di terjang deru angin yang mendesing

Aku menutup mataku saat memandang jiwanya…sehalus dan sekeras itukah hatinya…???
Wanita laksana kembang dan api…tak akan tersulut bila bara tiada di hati….harum semerbak menyelumuti bumi…Bila kembang selalu ada di hati…


Dia adalah penguasa hati
 

Berjalan tenang dalam alunan waktu
 

Seiring nafas yang terhembus
 

Beserta udara yang ku hirup
 

penghancur angkuh duniaku

Dahulu aku angkuh bertemu senyum
 

Hempaskan seribu rayu
 

Kibaskan harumnya cinta
 

Namun kini aku tersipuh
 

Ketika ku tersentuh oleh sebalut cintamu
 

Dalam senyummu

Jika kau tetaplah perempuanku
 

Pastilah diriku rembulan yang bersinar layu
 

Pengantar tidur bertabur bintang
 

Seterang cahaya cinta yang ku padu rindu
 

Kan ku cumbui dirimu dalam sekujur umur

Kau perempuanku
 

Ku nobatkan hatimu dalam hatiku
 

Cintaku akan mengagungkan keagunganmu
 

Betapa mahkotamu menebar jantung
 

Akan bahagia bila ku sentuh dirimu

Aku adalah pengagummu
 

Dari sekian banyak pengagum
 

Namun aku bukanlah mereka
 

Yang merasa terkagum
 

Aku adalah aku
 

Yang lebih dari sekedar kagum

3 komentar:

Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/07/cara-membuat-kotak-komentar-facebook-di.html#ixzz29USJCJZF